Nutrisantara

Home » Fitness » Panduan Cara Menyusun Jadwal Workout dengan Workout Split
Cara Menyusun Jadwal Workout dengan Workout Split - Nutrisantara
Home » Fitness » Panduan Cara Menyusun Jadwal Workout dengan Workout Split

Panduan Cara Menyusun Jadwal Workout dengan Workout Split

Ingin mulai workout di gym tapi bingung harus mulai dari mana? Tenang, artikel ini akan membahas cara menyusun jadwal workout yang cocok untuk pemula hingga yang sudah berpengalaman. 

Dengan panduan ini, kamu bisa membuat jadwal latihan fitness yang efektif, terstruktur, dan sesuai dengan kebutuhanmu.

Pentingnya Menyusun Jadwal Gym 

Sebelum kita mulai pembahasan cara menyusun jadwal latihan gym, sebaiknya kita ngobrol dulu kenapa menyusun jadwal latihan itu penting. 

Menyusun jadwal workout penting untuk dilakukan supaya kamu tetap termotivasi kedepannya dan tetap disiplin mengikuti jadwal workout kamu.

1. Jadi Lebih Konsisten dengan Jadwal Gym

Jadwal workout yang terstruktur akan mengurangi decision fatigue. Kamu tidak perlu lagi bingung menentukan latihan apa yang harus dilakukan setiap kali ke gym. Dengan jadwal workout, kamu tinggal mengikuti rencana yang sudah dibuat. Hal ini pun akan meminimalisir potensi kamu malas pergi ke gym.

2. Hasil Lebih Efisien dengan Jadwal Gym

Jadwal workout yang baik memastikan semua kelompok otot terlatih secara merata. Ini membantu mengurangi risiko cedera akibat ketidakseimbangan otot dan memastikan pertumbuhan otot optimal.

3. Jadwal Gym Membantu Membentuk Kebiasaan Baik

Memiliki jadwal workout yang rutin akan membantu kamu membentuk kebiasaan sehat untuk pergi ke gym setiap minggunya.

Terus, cara susun jadwal workout itu gimana ya? Untuk menjawab pertanyaan ini secara sistematis, mari kita belajar terlebih dahulu apa itu yang namanya workout split

Apa itu Workout Split?

Sebelum kita menyusun jadwal workout, penting untuk memahami konsep workout split. 

Workout split adalah metode pembagian sesi latihan berdasarkan kelompok otot yang akan kita latih dalam setiap sesi. Tujuannya adalah untuk memberikan cukup waktu untuk pemulihan otot.

Contohnya, satu hari untuk latihan otot dada dan trisep, hari berikutnya untuk punggung dan bisep, dan seterusnya. 

Konsep pembagian workout split ini gunanya untuk memastikan kita memberikan waktu yang cukup untuk recovery otot-otot kita sebelum dilatih lagi. 

Kenapa? Proses pemulihan itu penting untuk memastikan tumbuhnya sel otot kita. Proses tumbuhnya sel otot kita ini namanya hipertrofi, suatu hal yang selalu dikejar-kejar anak gym. 

Contoh Workout Split

Berikut ini beberapa contoh workout split yang populer di dunia bodybuilding

1. Push/Pull/Legs

Push pull legs adalah salah satu workout split yang populer di kalangan bodybuilder. Seperti namanya, saat push day kita fokus dengan otot-otot mendorong, seperti dada (bench press), bahu (overhead press).

Pull day kita fokus pada otot yang digunakan untuk menarik, seperti bicep (bicep curl), punggung (lat pulldown).

Sedangkan leg day tentunya kita fokuskan untuk olahraga kaki, seperti squat dan deadlift.

2. Full Body 3-day split

Full body 3-day split adalah workout split yang paling ideal untuk orang-orang sibuk, karena kamu cukup melakukan sesi angkat beban sebanyak 3 kali dalam seminggu. 

3. Body Part Split (Bro Split)

Body part split merupakan salah satu workout split yang paling populer di kalangan gym bro. Dalam bro split, kita melatih 1 grup otot dalam sehari. Misalnya, dalam satu hari kita full fokus pada dada saja, lalu hari berikutnya pada punggung saja. 

Karena pada bro split kita hanya melatih 1 grup otot dalam sehari, maka kurang efisien untuk orang yang sibuk karena kita harus pergi ke gym setiap hari. 

SeninSelasaRabuKamisJumatSabtuMinggu
Push/Pull/LegsPushPullLegsPushPullLegsRest day
Full Body 3 day splitFull bodyRest dayFull bodyRest dayFull bodyRest dayRest day
Body Part SplitShoulderChestTricepsBackBicepsLegsRest day

Contoh Jadwal Workout 7 Hari

Contoh Jadwal Latihan Gym Push Pull Legs

Senin: Push

Barbell/dumbbell bench press

Barbell/dumbbell military press 

Dumbbell lateral raises

Selasa: Pull

Dumbbell tripod row

Bicep curls

Bent over dumbbell rear delt row

Rabu: Legs

Deadlifts

Bulgarian split squat

Kamis: Push

Dumbbell incline bench press

Dumbbell shoulder press 

Dumbbell tricep extensions 

Jumat: Pull

Seated cable row 

Face pulls 

Barbell bicep curl

Sabtu: Legs

Bulgarian split squat

Hip thrust

Minggu: Rest day

SeninSelasaRabuKamisJumatSabtuMinggu
Barbell/Dumbbell bench press
Barbell/dumbbell military press
Dumbbell lateral raises
Dumbbell tripod row 
Bicep curls 
Bent over dumbbell rear delt row
Deadlifts 
Bulgarian split squat
Dumbbell incline bench press
Dumbbell shoulder press
Dumbbell tricep extensions 
Seated cable row 
Face pulls 
Barbell bicep curl
Bulgarian split squat 
Hip thrust 
Rest day

Contoh Jadwal Latihan Gym Full Body 3 hari

Senin

Superset A:

Bulgarian Split Squat

Facepull

Superset B:

Dumbbell shoulder press

Lat pulldown

Superset C:

Dumbbell incline curl

Close grip push up

Rabu

Superset A:

Goblet squat

DB rear delt bent over 

Superset B:

Incline dumbbell bench press

Assisted pullup

Superset C:

Dumbbell Hammer curl

Cable tricep pushdown

Jumat

Superset A:

Deadlift

Facepull

Superset B:

Pushup

Dumbbell tripod row

Superset C:

Overhead tricep ext

Offset DB curl

SeninSelasaRabuKamisJumatSabtuMinggu
Superset A:
Bulgarian Split SquatFacepull

Superset B:
Dumbbell shoulder press
Lat pulldown

Superset C:
Dumbbell incline curl
Close grip push up
Rest daySuperset A:Goblet squatDB rear delt bent over 
Superset B:Incline dumbbell bench pressAssisted pullup
Superset C:Dumbbell Hammer curlCable tricep pushdown
Rest daySuperset A:
Deadlift
Facepull

Superset B:
Pushup
Dumbbell tripod row

Superset C:
Overhead tricep extOffset DB curl
Rest dayRest day

Ingat, jadwal di atas hanyalah contoh. Kamu harus menyesuaikan dengan waktu dan kebutuhan badan kamu sendiri. 

Cara Membuat Jadwal Workout yang Efektif

Berikut tips cara membuat jadwal gym yang sesuai dengan kebutuhanmu:

1. Tentukan Tujuan Latihan

Apakah tujuanmu:

  • Menurunkan berat badan?
  • Meningkatkan massa otot?
  • Meningkatkan daya tahan tubuh?

Tujuan ini akan memengaruhi jenis workout split dan intensitas latihannya.

2. Atur Frekuensi Latihan

Untuk pemula, mulai dengan 3 hari latihan per minggu (misalnya full body workout 3-day split). Jika sudah terbiasa, tingkatkan menjadi 5-6 hari dengan Push/Pull/Legs split.

3. Masukkan Compound Movement di Awal

Latihan seperti squat, deadlift, dan bench press melibatkan banyak otot sekaligus. Lakukan di awal sesi karena membutuhkan banyak energi.

4. Sertakan Isolation Exercise

Tambahkan latihan isolasi seperti bicep curl atau tricep extension untuk memperbaiki detail otot.

5. Tambahkan Cardio Secara Bijak

Cardio bisa membantu membakar kalori dan meningkatkan stamina. Lakukan setelah latihan beban atau di hari terpisah.

Baca juga: Cardio vs. Angkat Beban, Mana yang Lebih Baik untuk Fat Loss?

Here’s an expanded and optimized version of your article, incorporating your target keywords, semantically related keywords, and additional content ideas to improve its ranking on Google SERP:


Panduan Cara Menyusun Jadwal Workout dengan Workout Split

Ingin mulai workout di gym tapi bingung harus mulai dari mana? Tenang, artikel ini akan membahas cara menyusun jadwal workout yang cocok untuk pemula hingga yang sudah berpengalaman. Dengan panduan ini, kamu bisa membuat jadwal latihan fitness yang efektif, terstruktur, dan sesuai dengan kebutuhanmu.


Pentingnya Menyusun Jadwal Workout

Kenapa harus menyusun jadwal workout yang baik? Berikut adalah alasannya:

1. Meningkatkan Konsistensi

Jadwal yang terstruktur akan mengurangi decision fatigue. Kamu tidak perlu lagi bingung menentukan latihan apa yang harus dilakukan setiap kali ke gym. Dengan jadwal, kamu tinggal mengikuti rencana yang sudah dibuat.

2. Mengoptimalkan Hasil Latihan

Jadwal yang baik memastikan semua kelompok otot terlatih secara merata. Ini membantu mengurangi risiko cedera akibat ketidakseimbangan otot dan memastikan pertumbuhan otot optimal.

3. Membentuk Kebiasaan Sehat

Konsistensi dengan jadwal gym akan membentuk kebiasaan sehat. Lama-kelamaan, olahraga menjadi bagian dari rutinitas harianmu.


Apa Itu Workout Split?

Workout split adalah metode membagi sesi latihan berdasarkan kelompok otot tertentu. Tujuannya adalah memberikan waktu pemulihan yang cukup untuk otot sebelum dilatih lagi.

Misalnya:

  • Push Day: Fokus pada otot yang mendorong, seperti dada, bahu, dan trisep.
  • Pull Day: Fokus pada otot yang menarik, seperti punggung dan bisep.
  • Leg Day: Fokus pada latihan kaki, seperti squat dan deadlift.

Manfaat workout split:

  1. Mencegah overtraining dengan memberikan waktu pemulihan.
  2. Memastikan setiap kelompok otot mendapatkan latihan intensif.
  3. Membantu membangun massa otot secara efektif.

Contoh Jadwal Workout Split

Berikut adalah beberapa contoh jadwal workout yang bisa kamu coba:

1. Push/Pull/Legs (PPL)

Push Day:

  • Barbell Bench Press
  • Dumbbell Shoulder Press
  • Dumbbell Tricep Extension

Pull Day:

  • Pull-Up
  • Dumbbell Row
  • Barbell Bicep Curl

Leg Day:

  • Squat
  • Romanian Deadlift
  • Walking Lunges

Keunggulan: Cocok untuk yang memiliki waktu latihan 5-6 hari seminggu.


2. Full Body Workout (3-Day Split)

Senin:

  • Bulgarian Split Squat
  • Face Pull
  • Push-Up

Rabu:

  • Goblet Squat
  • Incline Dumbbell Bench Press
  • Dumbbell Hammer Curl

Jumat:

  • Deadlift
  • Dumbbell Shoulder Press
  • Lat Pulldown

Keunggulan: Ideal untuk pemula atau yang hanya punya waktu latihan 3 hari seminggu.


3. Body Part Split (Bro Split)

Senin: Chest
Selasa: Back
Rabu: Legs
Kamis: Shoulders
Jumat: Arms
Sabtu: Abs and Cardio
Minggu: Rest Day

Keunggulan: Fokus pada satu grup otot per sesi. Cocok untuk yang ingin hasil detail pada setiap otot.


Cara Membuat Jadwal Workout yang Efektif

Berikut tips cara membuat jadwal gym yang sesuai dengan kebutuhanmu:

1. Tentukan Tujuan Latihan

Apakah tujuanmu:

  • Menurunkan berat badan?
  • Meningkatkan massa otot?
  • Meningkatkan daya tahan tubuh?

Tujuan ini akan memengaruhi jenis workout split dan intensitas latihannya.

2. Atur Frekuensi Latihan

Untuk pemula, mulai dengan 3 hari latihan per minggu (misalnya full body workout 3-day split). Jika sudah terbiasa, tingkatkan menjadi 5-6 hari dengan Push/Pull/Legs split.

3. Masukkan Compound Movement di Awal

Latihan seperti squat, deadlift, dan bench press melibatkan banyak otot sekaligus. Lakukan di awal sesi karena membutuhkan banyak energi.

4. Sertakan Isolation Exercise

Tambahkan latihan isolasi seperti bicep curl atau tricep extension untuk memperbaiki detail otot.

5. Tambahkan Cardio Secara Bijak

Cardio bisa membantu membakar kalori dan meningkatkan stamina. Lakukan setelah latihan beban atau di hari terpisah.


Contoh Jadwal Workout di Rumah

Untuk yang tidak bisa pergi ke gym, berikut contoh jadwal workout di rumah:

Senin:

  • Push-Up
  • Dumbbell Shoulder Press
  • Plank

Rabu:

  • Squat
  • Dumbbell Row
  • Side Plank

Jumat:

  • Deadlift menggunakan Resistance Band
  • Dumbbell Curl
  • Hip Thrust

Tips:

  • Gunakan resistance band atau dumbbell untuk menambah intensitas.
  • Pastikan melakukan dynamic stretching sebelum memulai.

Tips Memaksimalkan Jadwal Workout 

1. Ketahui apa itu Superset

Superset adalah melakukan 2 gerakan secara langsung tanpa istirahat. Misalnya, mengambil contoh di atas, setelah melakukan deadlift, kamu langsung melakukan facepull tanpa istirahat.

Manfaat superset adalah selain menghemat waktu, kita juga meningkatkan intensitas olahraga kita. Artinya, kita bisa melatih kapabilitas kardio dan daya tahan otot sekaligus tapi dengan penggunaan waktu yang lebih efisien.

2. Ketahui Perbedaan Compound Movement dan Isolation Exercise

Ada alasan mengapa kita selalu menempatkan leg workout seperti deadlift dan squat di awal-awal jadwal workout. Ini karena leg exercise dan compound movement melibatkan banyak otot pada badan kita, dibandingkan isolasi seperti bicep curl. 

Karena compound movement membutuhkan lebih banyak energi daripada isolation exercise, penting untuk melakukan compound movement di awal mula olahraga ketika kita masih berenergi. 

Hal ini tidak hanya akan membantu kita mendapatkan hasil yang lebih konsisten, tetapi juga mencegah cedera karena kelelahan. 

3. Lakukan peregangan dinamis sebelum memulai

Selalu mulai workout dengan peregangan dinamis sebelum memulai olahraga. Hindari peregangan statis.

Beberapa peregangan dinamis/dynamic stretches yang bisa kamu coba:

  • Leg swings
  • Arm swings
  • Ankle circles
  • Band pass through

Peregangan dinamis dapat membantu mempersiapkan otot dan sendi untuk gerakan angkat beban yang intens. 

Sebaliknya, peregangan statis malah memiliki dampak negatif bagi kekuatan otot bila dilakukan sebelum angkat beban.

Sebuah studi dari Journal of Strength and Conditioning Research menemukan bahwa static stretching atau peregangan statis sebelum latihan angkat beban dapat mengurangi kekuatan otot hingga 5%.

4. Ajak Teman Latihan

Ada baiknya juga kalau kamu bisa mengajak teman yang sepemahaman dan setujuan dengan kamu untuk latihan. Kalau ada teman, pastinya rasanya jadi lebih termotivasi, workout jadi lebih fun. 

5. Jaga Asupan Nutrisi dan Air

Progres hipertrofi kamu baru akan efektif kalau didukung dengan pola makan yang sehat. 

Utamakan protein! Pastikan kamu mendapatkan asupan protein yang cukup untuk mendukung pemulihan dan pertumbuhan otot, yaitu sekitar 1.5-2.2 gram per kg berat badan. Artinya kalau kamu beratnya 60kg, maka asupan protein kamu harus minimal 90 gram protein setiap harinya.

Jangan lupa untuk jaga hidrasi badan setiap saat. Kalau tubuh kita dehidrasi, sulit bagi badan kita untuk mendistribusi nutrisi yang dibutuhkan sel-sel otot untuk pulih dan tumbuh. 

Apakah Cardio Penting untuk dimasukkan ke Jadwal Workout?

Adalah sebuah mitos bahwa kamu harus memulai workout dengan cardio. Justru cardio itu bisa menguras energi kamu yang seharusnya dipakai untuk angkat beban. 

Cardio sebaiknya dilakukan setelah sesi angkat beban kamu, atau dilakukan di hari yang terpisah dari hari olahraga angkat beban kamu. 

Jangan Lupa Memberikan Waktu Istirahat dalam Jadwal Gym

Memberikan waktu yang cukup antara sesi latihan angkat beban adalah kunci untuk mencegah cedera dan memastikan otot kita dapat bertumbuh secara optimal. 

Setidaknya, kita harus memberikan waktu sekitar 48 jam istirahat untuk otot kita sebelum kita latih lagi.

Saat berolahraga, otot kita mengalami robekan mikroskopis. Proses pemulihan dari robekan ini dinamakan muscle protein synthesis (MPS), dan hanya terjadi ketika kita beristirahat. 

Maka bisa dibilang, sebetulnya justru otot kita bertumbuh saat kita beristirahat. 

Selain itu, kita butuh istirahat untuk memulihkan sistem saraf pusat (CNS/Central Nervous System) kita yang memiliki peran penting untuk mengkoordinasikan gerakan tubuh kita. Bila kita tidak memberikan sistem saraf pusat kita waktu istirahat, kita dapat rentan cedera.

Makanya, jangan remehkan waktu beristirahat. 

Menyusun Frekuensi Olahraga di Jadwal Workout

Seberapa sering kamu harus angkat beban dalam seminggu? Hal ini agak sulit dijawab. Karena ada beberapa faktor yang menentukan seberapa sering kamu harus angkat beban, seperti tujuan latihan, level kesibukan sehari-hari kamu, waktu pemulihan tubuh, dan seberapa fit tubuh kamu.

Menurut studi meta-analisis, frekuensi angkat beban dalam seminggu tidak terlalu berpengaruh pada hipertrofi, asalkan jumlah volume nya dalam seminggu sama (contoh melakukan squat 6 set dalam sehari vs 3 set 2 hari seminggu). 

Nah, keuntungan dari membagi sesi olahraga jadi banyak dalam seminggu adalah kamu dapat mendistribusikan set ke banyak hari. Jadinya kamu pun tidak terlalu capek melakukan kebanyakan set dalam sehari.  

Pahami Istilah Volume Dalam Fitness

Volume dalam dunia workout adalah perkalian dari jumlah set, repetisi, dan beban yang diangkat.

Volume = set * repetisi * beban yang diangkat

Secara sederhana, semakin tinggi volume latihan, semakin besar total beban yang diangkat, dan semakin tinggi potensi untuk menciptakan pertumbuhan otot atau hipertrofi.

Nah, volume ini harus dijaga karena kita harus mencari keseimbangan antara intensitas latihan yang tetap menantang kita, dan kemampuan kita untuk tetap dapat mengangkat beban tersebut dengan teknik yang baik.

Volume yang terlalu tinggi tentunya akan mengakibatkan overtraining, cedera, dan teknik angkat beban yang buruk.

Di dunia fitness dan gym, banyak sekali informasi dan perdebatan simpang siur mengenai berapa volume yang ideal. 

Namun supaya kamu gak pusing, panduan umum yang sering dianjurkan adalah 3 set dengan 8-12 repetisi per gerakan. 

Rentang repetisi ini dikenal sebagai “zona hipertrofi”, karena memberikan keseimbangan yang optimal antara ketegangan mekanis dan stres metabolik yang dibutuhkan untuk merangsang pertumbuhan otot.

Ketika kamu sudah bisa mengangkat beban sebanyak 12 repetisi setiap set, cobalah untuk menambahkan beban sedikit untuk memastikan progressive overload. 

Baca juga: Pahami Istilah Sets dan Repetisi dalam Fitness

Seberapa Berat Beban yang Harus Kita Angkat?

Beban yang kamu angkat harus cukup berat agar terasa menantang, tapi tidak mengorbankan teknik angkat. Ini dilakukan supaya kamu tidak cedera, tetapi tetap memberikan stimulasi yang cukup pada otot yang dilatih.  

Pahami konsep progressive overload

Kamu harus mengerti konsep ini bila kamu beneran serius mau membuat otot.

Namanya kedengeran sulit, tapi artinya sederhana. 

Intinya, kamu harus meningkatkan intensitas latihan kamu setiap sesi, baik dengan menambah beban, repetisi, atau intensitas angkat beban (ini bisa dilakukan dengan memanipulasi tempo angkat beban). 

Baca juga: Apa itu Progressive Overload dan Bagaimana Cara Menerapkannya?

Progressive overload dilakukan karena setelah menjalankan workout, badan kita akan beradaptasi dengan beban yang sudah kita angkat. 

Maka penting untuk membuat olahraga kita semakin intens setiap sesi atau setiap minggu, dengan catatan teknik dan form kita tetap 100% bagus. 

Progressive overload adalah kunci hipertrofi. Tanpa progressive overload, otot kamu tidak akan bertumbuh. 

Jaga Konsistensi Jadwal Workout

Buatlah jadwal latihan yang realistis sesuai dengan jadwal harian kamu. Kalau memang kamu gak punya waktu untuk pergi ke gym setiap hari, maka full body workout 3 day split jadi solusi yang lebih tepat buat kamu. 

Yang penting workout split kamu bisa bikin kamu konsisten dalam membuat kamu olahraga angkat beban di gym.

Setelah mengetahui cara dan tips menyusun jadwal workout di atas, kamu sudah bisa memulai menyusun jadwal gym kamu, atau kamu juga bisa meniru salah satu contoh jadwal workout di atas.

BTW, kalo dibikinin jadwal fitness sama personal trainer, dengan tips di atas, kamu bisa mempertanyakan kepadanya mengapa dia menyusun jadwal seperti ini. Kamu juga bisa menanyakan kenapa dia memberikan olahraga tertentu.

Dengan mengikuti jadwal yang sesuai dan terus menerapkan tips di atas, hasilnya akan terlihat dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Yuk dicoba! Inget ya gak ada yang instan. Harus konsisten untuk melihat hasil. Dan setelah kamu melihat hasilnya, dijamin kamu akan ketagihan sama gym!

Scroll to Top